BERHIJRAH MENUJU AKHLAKUL KARIMAH

KLIRONG – Paguyuban Guru, Istri Guru, dan Karyawan Karyawati MTs Negeri Klirong tahun ini menyelenggarakan santunan bagi anak yatim/piatu bertepatan dengan awal tahun baru Hijriah, Rabu, (14/10) atau 1 Muharram 1437 H sekaligus memeringati Tahun Baru Hijriah. Kegiatan santunan ini dilaksanakan di Aula MTs Negeri Klirong dan dimeriahkan sekaligus diawali oleh grup rebana Nur Attarbiyah MTsN Klirong.

Peringatan tahun baru hijriah tahun ini mengusung tema ”Mari Berhijrah menuju Pribadi yang Bertakwa dan Berakhlakul Karimah.” Dalam penyelenggaraan santunan ini, ketua paguyuban Istri Guru dan Karyawan MTs Negeri Klirong, Ulistinganatin Khanani, menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini paguyuban istri guru karyawan beserta para donatur dapat menyantuni 73 anak yatim/piatu, yakni 58 siswa MTs, 2 anak dari keluarga MTs, dan 13 anak dari masyarakat Desa Klirong dan Desa Klegenrejo. Ketua paguyuban juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para donatur dan semua pihak yang telah membantu dan mensukseskan kegiatan ini dengan ucapan Jazaakumullahu khairan jazzaa. ”Saya berharap di masa yang akan datang kegiatan ini tetap dapat diteruskan atau dilanjutkan serta ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas,” lanjutnya.

Hadir dalam acara tersebut Kiai Cholidi Ibhar, M.Ag., mantan anggota DPRD Wilayah Jawa Tengah, Camat Klirong beserta ketua Dharma Wanita Persatuan/istri camat, Muspika Klirong, kepala madrasah, guru karyawan MTs Negeri Klirong , Komite, Kepala Desa Klirong, Kepala Desa Klegenrejo, mahasiswa PPL IAINU Kebumen, orang tua anak yatim/piatu lingkungan MTsN, dan peserta didik penerima santunan. Adapun peserta didik yatim/piatu dari MTs Negeri Klirong terdiri atas: kelas VII berjumlah 18 peserta , peserta didik dari kelas VIII sejumlah 26 peserta, dan 14 peserta didik kelas IX. Sementara itu, Kepala madrasah dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya karena Bapak Kiai Cholidi Ibhar, M.Ag., mantan anggota DPRD Wilayah Jawa Tengah dan mantan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen, sekaligus praktisi pendidikan di Unsiq Wonosobo maupun IAINU Kebumen berkenan mengisi acara ini. Dalam kegiatan ini kepala juga menyampaikan tujuan kegiatan yakni melestarikan sekaligus memeringati Tahun Baru Islam.

Sesuai dengan temanya kepala mengajak kita bersama-sama untuk berhijrah, terutama dalam mempersiapkan akreditasi bulan November besok. “Apa yang kita lakukan, mudah-mudahan mendapatkan rida dari Allah swt.” harapnya. Pada kesempatan selanjutnya, Pj Bupati Kebumen, Bpk Drs H. Mohammad Irwanto, M.Si, melalui Camat Klirong menyampaikan pesannya yakni bahwa implementasi dari ajaran Islam, sebagian harta kita merupakan hak-hak anak yatim. Jangan sampai anak yatim terlantar. Hal ini merupakan bentuk kepedulian terhadap anak yatim, utamanya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan dan pendidikannya. Disampaikan pula berhijrah bagi aparat ataupun pegawai berarti meningkatkan kinerja dan bagi masyarakat berarti memberikan kontribusinya dalam membangun bangsa dan negara. Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Kebumen melalui Camat Klirong, Bapak Drs. Budhi Suwanto, M.Si. menyerahkan bantuan untuk anak-anak yatim. Pelaksanaan pemberian santunan berjalan hikmat dengan suasana haru sambil menyerukan kalimat-kalimat tasbih, tahmid, tauhid, dan kalimat takbir; untuk peserta didik kelas VII disampaikan oleh kepala madrasah, kelas VIII disampaikan oleh ketua paguyuban, Ulistinganatin Khanani, dan peserta didik kelas IX oleh istri camat/ketua Darma Wanita Persatuan Kecamatan Klirong, serta dari lingkungan MTsN Klirong pemberian santunan disampaikan oleh Komite. Dalam tausyiahnya Drs. Cholidi Ibhar, M.Ag. menarasikan kisah anak yatim yang menangis ketika tidak ada apa-apa yang dapat dimakan, kemudian didekati oleh nabi dan dicium keningnya. “Tidak boleh si Kaya semakin kaya tanpa menoleh kepentingan anak yatim,” jelasnya. Sebagai bentuk penghormatan terhadap tahun baru Islam maka diadakan penyantunan anak-anak yatim di mana-mana. Kepada anak-anak beliau berpesan untuk selalu belajar. “Jadikan semboyan - “Tiada hari tanpa belajar,” - banyak-banyaklah membaca. Orang-orang yang hebat karena mereka banyak-banyak membaca buku,” paparnya. Di akhir tausyiahnya disampaikan untuk berhijrah/maju, dari yang kurang baik menjadi lebih baik, jadi ada peningkatan.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.