Trust Your Self
Seringkali ketakutan kita saat akan memulai menulis adalah penyebab utama kita tidak menghasilkan satu tulisan pun. Kita berpikir kalau tulisan yang buruk adalah sebuah celaan, momok, bahkan kegagalan yang menyedihkan. Tapi dari apa yang saya pelajari dari mentor-mentor menulis saya, tulisan yang buruk sekalipun jauh lebih baik daripada tidak ada tulisan sama sekali. Setidaknya, tulisan yang buruk masih bisa dipoles menjadi lebih baik. Tapi coba bayangkan kalau tidak ada tulisan? Apa yang mau dipoles? Apa yang mau diperbaiki.

Belajar dari penulis-penulis besar seperti JK. Rowling, Dan Brown, Nicholas Spakrs, Andrea Hirata, Dewi Lestari. Mereka memulai tulisan mereka dari sebuah draft, mengembangkannya kalimat demi kalimat, bab demi bab. Sampai akhirnya menjadi sebuah cerita utuh.

Bagaimana dengan kekurangan-kekurangan yang ada dalam cerita tersebut? Mungkin logika yang lepas, plot yang bolong, penokohan yang tidak kuat, penceritaan yang tidak runut dan lain sebagainya? Itulah sebabnya kita membutuhkan proses editing. Editing bisa dilakukan oleh si penulis sendiri (self editing) maupun dengan bantuan editor.

Jika kita menerbitkan naskah kita melalui sebuah publishing house (penerbit), akan ada editor yang membantu kita untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Saat itulah kita juga bisa sambil belajar untuk memeriksa kembali naskah kita dan mempelajari kesalahan-kesalahan yang kita lakukan pada cerita yang ditulis.

Selain itu, saya sendiri biasanya memiliki beberapa orang teman yang menjadi first reader untuk naskah-naskah saya. Mereka yang memang saya cari bukan untuk memuji tulisan saya, tapi sebaliknya mengoreksi dan mencari kesalahan dalam tulisan-tulisan saya. Karena saat menulis, biasanya kita menjadi subjektif sehingga melewati bagian-bagian yang sebetulnya mungkin kurang tepat.

Nah, bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga kita berani memulai untuk menulis?
Mulailah lakukan, dan mulailah menunjukkan karya kalian. Draft tulisan yang bagus sekalipun akan tetap menjadi draft jika tidak diselesaikan. Lakukan dari step kecil. Mungkin menulis sesuatu yang ringkas dan pendek. Bertahap kemudian menjadi lebih panjang. Yang terpenting, jangan berhenti sampai mencapai kata TAMAT.

Well, pada intinya, menulis sendiri adalah sebuah proses berlatih. Trial dan error wajar terjadi. Tapi apakah hanya karena kita takut melakukan kesalahan lalu kita berhenti mencobanya? Some people ever said that I am stupid doing writing. But if I quit, it confirms that I am stupid. Ketakutan hanya akan menjauhkan kita dari keberhasilan.

Semoga bermanfaat.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.