Akhir-akhir ini, marak terjadi berbagai kasus kriminal di masyarakat. Jika ditelisik lebih jauh lagi-lagi kejadian tersebut hanya bermula dari cekcok dan salah paham. Hal ini menjadi indikasi bahwa indra yang tak bertulang ini memiliki bahaya besar bila tak dijaga. Berikut beberapa adab terkait dengan urusan lidah atau bercakap.


1. Ucapan bermanfaat

Dalam kamus seorang muslim, hanya ada dua pilihan ketika hendak bercakap dengan orang lain. Mengucapkan sesuatu yang baik lagi atau memilih tak bersuara alias diam saja. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa mengaku beriman kepada Allah dan Hari Pembalasan hendaknya ia berkata yang baik atau memilih diam." (Riwayat al-Bukhari).

 

2. Senantiasa merasa diawasi (muraqabah)

Seyogyanya seorang muslim selalu menghadirkan sikap muraqabah dalam dirinya. Sehingga ia lebih berhati-hati dalam mengeluarkan setiap huruf sekalipun dari lisannya. Allah berfirman, "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Qaaf: 16).

 

3. Bernilai sedekah

Sabda Nabi, "Setiap tulang itu memiliki kewajiban bersedekah setiap hari. Diantaranya, memberikan boncengan kepada orang lain di atas kendaraannya, membantu mengangkatkan barang orang lain ke atas tunggangannya, atau sepotong kalimat yang diucapkan dengan baik dan santun" (Riwayat al-Bukhari)

 

4. Wasilah dakwah

Menyebarkan dakwah bukanlah tugas seorang dai semata. Lebih dari itu, setiap muslim berkewajiban menyampaikan segala kebajikan yang ia ketahui. Nabi bersabda, "Barang siapa yang menunjuki kepada sebuah kebaikan maka pahalanya seperti pahala orang yang mengerjakannya." (Riwayat Abu Daud)

 

5. Menjauhi pembicaraan yang sia-sia

Sebaiknya menghindari pembicaraan yang hanya ngalor-ngidul. Sebab ia hanya berujung kepada kesia-siaan dan dosa semata. Sabda Nabi, "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh jaraknya dariku pada hari Kiamat adalah para penceloteh lagi banyak bicara." (Riwayat at-Tirmidzi).

 

6. Tidak terperangkap ghibah

Firman Allah, "Dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (al-Hujurat: 12)

 

7. Jangan sok tau

Seringkali karena pengaruh embel-embel ingin dipuji atau malu dikatakan tidak tahu. Akhirnya, terkadang seseorang berbicara tanpa peduli lagi dengan ilmu atau dalil-dalil syar'i. Allah berfirman, "Maka bertanyalah kepada ahlu dzikr (ahlu al-ilm) jika kamu tak mengetahui duduk persoalannya." (an-Nahl: 43)

 

8. Stop mengadu domba

Hudzaifah Radhiyallahu anhu meriwayatkan, saya mendengar Rasulullah bersabda, "Tak akan masuk masuk surga orang yang suka mengadu domba." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

 

9. Stop berbohong

Nabi bersabda, "Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkan kebaikan, dan kebaikan itu akan berujung kepada surga. Dan orang yang senantiasa berbuat jujur niscaya tercatat sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu mendatangkan kejelekan, dan kejelekan itu hanya berujung kepada neraka. Dan orang yang suka berbohong niscaya tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (Riwayat al-Bukhari)

 

10. Menghindari perdebatan

Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara. Meskipun boleh jadi kita berada di pihak yang benar. Sebab Rasulullah telah menjamin sebuah istana di surga bagi mereka yang mampu menahan diri. "Aku menjamin sebuah istana di halaman surga bagi mereka yang meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak untuk itu." (Riwayat Abu Daud, dishahihkan oleh al-Albani)

 

11. Tak memotong pembicaraan

Suatu hari seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah, ia langsung memotong pembicaraan beliau dan bertanya tentang hari Kiamat. Namun Rasulullah tetap melanjutkan hingga selesai pembicaraannya. Setelah itu baru beliau mencari si penanya tadi. (Riwayat al-Bukhari)

 

12. Berbicara secukupnya

Sabda Nabi, "Diantara tanda keislaman seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tak penting baginya." (Riwayat at-Tirmidzi)

 

13. Stop berbangga diri

Firman Allah, "Maka janganlah kamu menganggap dirinu suci. Dialah yang lebih tahu tetang orag-orang bertakwa." (an-Najm: 32)


14. Stop saling mengolok dan memanggil dengan gelar yang buruk

Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) permpuan yang lain. Karena boleh jadi perempuan (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok) itu. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siap yang tak bertobat maka mereka itulah orang-orang yang dzhalim." (al-Hujurat: 11)


15. Pandai menjaga rahasia

Seyogyanya, seorang muslim menjaga rahasia saudaranya sendiri. Sabda Nabi, "Tiadalah seorang muslim menutupi rahasia saudaranya di dunia kecuali Allah menutupi (pula) rahasianya pada hari Kiamat." (Riwayat Muslim)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.